OBSERVER – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengajukan dana talangan sebesar Rp3,5 triliun kepada pemerintah.
Anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana mengatakan, PT KAI tetap harus memprioritaskan pelayanan apabila mendapat dana talangan tersebut.
Yang saya lihat di sini hanya sekedar bussiness as usual. Ini hanya untuk menutup cashflow agar bisa berjalan. Tapi kondisinya apakah ini bisa menjamin servis dan pelayanan, bagaimana maintenance pelanggan PT KAI ini agar mendapat pelayanan yang terbaik. Karena saya tidak mau nanti kondisi ini hanya menjadi bussiness as usual, tapi pelayanan akan drop sekali – kata Putu Supadma, dilansir dari laman dpr.go.id, Jumat (10/9/2020).
Dia berharap apabila dana talangan telah dicairkan, Direksi PT KAI harus segera mempersiapkan new strategy untuk menghadirkan pelayanan yang baik kepada konsumen mereka. Dia meminta secara khusus agar PT KAI dapat dikenal kembali sebagai primadona transportasi di Indonesia.
Tidak adil kepada konsumen kita dan pada akhirnya justru semuanya dilakukan efisiensi dan kemudian pelayanan kepada konsumen dinomorduakan. Nah kita berharap bahwa pelayanan itu penting, fasilitas itu harus maksimal. Dan utamanya mereka mendapat safety, itu sangat penting dan jangan sampai KAI mengurangi hal itu dengan dana talangan itu – tukas politisi Fraksi Partai Demokrat itu.
Lainnya Dari Observer
-
XCMG Mendiversifikasikan Kepemilikan Saham
-
“China (Nanxun) Elevator Industry Development Forum” Mulai Berlangsung di Huzhou
-
Urusi Jiwasraya, Sri Mulyani Bungkam di Depan Jokowi Terkait Holding
-
Airlangga Ajak Pegiat Media Sosial Bahas Ekonomi Tanah Air
-
Menkeu: Penghujung 2019, Belanja APBN Masih Produktif